Polda Jatim Tangkap Preman – Polda Jawa Timur kembali menunjukkan taringnya. Kali ini, ratusan preman yang selama ini berkeliaran bebas dan membuat resah warga, berhasil di ringkus dalam sebuah operasi besar-besaran yang di gelar di berbagai titik rawan kriminalitas. Tak ada kompromi. Mereka yang selama ini beraksi di terminal, pasar, jalan raya, hingga area industri akhirnya di bekuk satu per satu.
Operasi ini bukan sekadar rutinitas. Ini adalah peringatan keras bagi siapa pun yang masih nekat bermain kotor di tanah Jawa Timur. Kepolisian tak lagi tinggal diam melihat masyarakat hidup dalam bayang-bayang intimidasi dan pemalakan. Setiap pelaku kejahatan jalanan ditindak tegas, tanpa pandang bulu.
Kronologi Polda Jatim Tangkap Ratusan Preman, Diciduk Dalam Waktu Singkat
Data resmi dari Polda Jatim menunjukkan bahwa lebih dari 300 preman berhasil di amankan dalam kurun waktu kurang dari dua minggu. Mereka bukan sekadar pengangguran biasa, tetapi mayoritas merupakan residivis, anggota kelompok kriminal, hingga penguasa wilayah ilegal yang kerap menggunakan kekerasan dan teror untuk memeras warga.
Baca Berita Lainnya Juga Hanya Di scooplog.com
Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, menyebutkan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari instruksi langsung Kapolda Jatim untuk mengembalikan rasa aman kepada masyarakat. “Kita tidak akan beri ruang sedikit pun bagi premanisme untuk tumbuh. Masyarakat sudah cukup lama hidup dalam ketakutan,” tegasnya dalam konferensi pers.
Modus Kejahatan Yang Bikin Merinding
Para preman ini tidak hanya melakukan pemalakan di tempat umum. Mereka juga kerap melakukan intimidasi terhadap pedagang kaki lima, sopir angkot, hingga masyarakat biasa yang melintas. Modusnya beragam, mulai dari ancaman kekerasan, penguasaan lahan tanpa izin, hingga pungutan liar berkedok jasa keamanan.
Beberapa dari mereka bahkan di duga kuat terlibat dalam jaringan kriminal yang lebih besar, termasuk pemerasan terhadap usaha kecil-menengah dan usaha jasa parkir liar yang selama ini tumbuh subur di pinggiran kota. “Kami menemukan bukti transaksi dan pembagian wilayah yang rapi di antara mereka,” ujar Dirmanto.
Penangkapan Berlangsung Dramatis
Tak sedikit dari proses penangkapan berlangsung dramatis. Beberapa preman mencoba melawan dan kabur saat mengetahui kedatangan polisi. Namun upaya itu sia-sia. Tim gabungan dari Satreskrim dan Intelkam sudah mengepung wilayah operasi dari berbagai sudut. Dalam beberapa kasus, petugas terpaksa melepaskan tembakan peringatan agar pelaku menyerah.
Di kawasan industri Sidoarjo, sekelompok preman bahkan mencoba membakar dokumen yang berkaitan dengan aktivitas mereka. Namun semua barang bukti berhasil di amankan, termasuk catatan pungli, senjata tajam, dan uang hasil pemerasan yang jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.
Dukungan Warga Mengalir Deras
Langkah tegas Polda Jatim mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak warga yang sebelumnya enggan melapor kini mulai berani bersuara. Media sosial pun ramai dengan apresiasi terhadap keberanian aparat. Video-video penangkapan tersebar luas dan mendapat ribuan komentar yang mayoritas menyuarakan dukungan.
“Akhirnya bisa napas lega. Preman-preman itu udah kayak raja jalanan. Mereka pikir nggak ada hukum,” ujar Anton, seorang sopir truk yang kerap menjadi korban pemalakan di jalur Pelabuhan Tanjung Perak.
Komitmen Berkelanjutan Dari Polda Jatim
Tak berhenti di sini, Polda Jatim menegaskan bahwa ini baru awal dari gerakan besar untuk membersihkan Jawa Timur dari premanisme. Kapolda menekankan bahwa operasi ini akan dilakukan secara berkala dan menyeluruh hingga ke pelosok desa.
Setiap polres di instruksikan untuk aktif melakukan pemetaan wilayah rawan dan membentuk satuan khusus anti-preman. Tujuannya jelas: menghapus ketakutan dari akar, dan mengembalikan kontrol hukum ke tangan negara.
Dengan operasi ini, Polda Jatim telah menunjukkan bahwa tidak ada tempat bagi kekuasaan jalanan di tanah hukum. Mereka yang selama ini merasa kebal hukum, kini harus menghadapi kenyataan: Jawa Timur bukan sarang preman lagi.